Cimahi Pacu UMKM Mandiri, Fokus Kualitas Global
Gentra Jabar, KOTA CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mengambil langkah masif dan terstruktur untuk mentransformasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi motor penggerak ekonomi yang berdaya saing global. Melalui program "UMKM Naik Kelas," Pemkot tidak hanya menargetkan peningkatan jumlah, namun fokus pada akselerasi kualitas produk, kemudahan izin, dan pembukaan akses ekspor untuk ribuan pelaku usaha lokal.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menegaskan komitmen Pemkot tersebut dalam acara Gebyar UMKM di Technopark Cimahi, Selasa (16/12/2025). Ia mengungkapkan bahwa Pemkot, melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Disdagkoperin), telah memberikan pembinaan intensif kepada 5.000 hingga 6.000 pelaku UMKM.
Fokus utama dari pembinaan ini adalah peningkatan kualitas produk sebagai kunci utama daya saing. "Ini adalah bentuk dukungan konkret pemerintah agar produk yang dihasilkan pelaku usaha lokal dapat bersaing, bahkan menembus pasar yang lebih luas," tegas Ngatiyana.
Ia menambahkan bahwa Cimahi memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat di sektor unggulan seperti kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan (handicraft). Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Pemkot berkomitmen penuh untuk mempermudah proses perizinan dan secara aktif membuka peluang ekspor.
Dalam upaya profesionalisasi, Pemkot akan memprioritaskan pelatihan pengemasan (packaging) agar produk lokal tampil lebih menarik dan profesional, memenuhi standar pasar modern dan ekspor. "Kami dorong ini untuk kemajuan Kota Cimahi melalui sektor ekonomi berbasis UMKM," tambahnya, sembari menggarisbawahi bahwa UMKM Cimahi harus memiliki mentalitas yang kuat dan mandiri, berdiri di atas kaki sendiri, meskipun belum memiliki produk suvenir khas yang tunggal.
Selain sektor-sektor mapan, Pemkot juga memperkenalkan inovasi baru berbasis ekonomi sirkular, yakni usaha Eco Print.
Inisiatif unik ini memanfaatkan daun singkong dari wilayah Cireundeu yang buahnya selama ini menjadi konsumsi utama sebagai bahan dasar produk wirausaha.
"Usaha Eco Print ini hadir untuk memaksimalkan pemanfaatan daun singkong yang sebelumnya belum optimal. Ini menunjukkan bahwa potensi wirausaha di Cimahi sangat luas dan adaptif," pungkas Ngatiyana, (Annisa)
