Kesederhanaan dalam Duka, Pengabdian Prajurit Hadapi Bencana di Hari Juang TNI AD 2025

Gentra Jabar, KOTA CIMAHI – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menggelar peringatan Hari Juang TNI AD Tahun 2025 dengan nuansa kesederhanaan dan penuh makna. Hal ini dilakukan sebagai bentuk empati dan solidaritas atas duka bangsa akibat bencana alam yang melanda berbagai wilayah Indonesia. Momentum ini sekaligus menegaskan komitmen pengabdian total prajurit kepada rakyat, bangsa, dan negara.

Upacara peringatan Hari Juang TNI AD ke-80 tersebut dilaksanakan di Lapangan Manunggal Brigif 15/Kujang II, Jalan Kebun Rumput, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, pada Senin, 15 Desember 2025.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., bertindak sebagai Inspektur Upacara, didampingi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kosasih, S.E.

Mengusung tema “TNI AD Manunggal dengan Rakyat untuk Indonesia Bersatu, Berdaulat, Sejahtera, dan Maju”, upacara ini dihadiri oleh prajurit dari empat matra (TNI AD, TNI AL, TNI AU), Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN), Komponen Cadangan, serta unsur Forkopimda, Persit Kartika Chandra Kirana, tokoh masyarakat, akademisi, dan insan media.

Dalam amanat dan keterangannya kepada media, Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjelaskan alasan di balik pelaksanaan peringatan yang tidak seperti biasanya.

“Hari Juang biasanya kita peringati dengan pesta rakyat. Namun saat ini Indonesia sedang berduka karena banyak saudara-saudara kita terdampak bencana. Oleh karena itu, kita melaksanakan upacara dan syukuran secara sederhana bersama masyarakat,” ujar Jenderal Maruli Simanjuntak.

1. Peran Strategis dalam Kebencanaan

Kasad menekankan bahwa Hari Juang adalah momentum refleksi atas peran strategis TNI AD, terutama dalam penanganan bencana. Ia menyoroti efektivitas satuan TNI AD yang tersebar hingga pelosok wilayah sebagai kekuatan utama yang cepat merespons situasi darurat. “Rekan-rekan media bisa melihat langsung bagaimana prajurit kita bekerja di lapangan. Dengan satuan yang sudah berada di wilayah, kita tidak perlu menunggu mobilisasi pasukan dari jauh,” jelasnya.

2. Tantangan dan Pengalaman Lapangan

Meskipun menghadapi kendala keterbatasan perlengkapan teknis seperti alat berat dan jembatan darurat yang sering kali harus didatangkan dari Jawa, Kasad memastikan semangat prajurit tidak pernah surut. Ia juga membagikan pengalaman mendampingi Presiden RI meninjau langsung daerah terdampak bencana di berbagai provinsi.

3. Kontribusi Pasca-Darurat dan Infrastruktur

Peran TNI AD tidak berhenti pada tahap tanggap darurat, tetapi berlanjut hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.

  • Hingga pertengahan Desember 2025, sejumlah jembatan besar telah difungsikan kembali.

  • Puluhan jembatan lainnya ditargetkan rampung hingga awal tahun 2026.

Lebih lanjut, Kasad mengungkapkan bahwa TNI AD dipercaya oleh Presiden RI untuk berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur darurat nasional, dengan target jangka panjang membangun 1.500 hingga 2.000 jembatan di seluruh Indonesia.

Peringatan Hari Juang TNI AD ke-80 Tahun 2025 menjadi pengingat bahwa kekuatan TNI AD terletak pada kemanunggalan dengan rakyat, bukan hanya pada alat utama sistem persenjataan (alutsista). Melalui semangat ini, TNI AD berkomitmen untuk terus hadir, bekerja, dan mengabdi demi terwujudnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju. (Rian.S)