Pemkot Gencarkan Normalisasi, Revitalisasi, dan Pembangunan Drainase Baru
Gentra Jabar, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengambil langkah cepat dan intensif dalam menghadapi peningkatan curah hujan. Sejak (12/12/2025), upaya normalisasi, revitalisasi, hingga pembangunan saluran drainase baru di berbagai wilayah terus digencarkan untuk mengantisipasi genangan air yang mengganggu aktivitas warga.
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung mengerahkan petugas lapangan setiap hari. Tujuannya adalah memastikan aliran air dari permukiman dan ruas jalan utama tetap lancar hingga bermuara ke sungai.
Kepala DSDABM Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, menjelaskan bahwa sistem drainase memiliki fungsi yang sangat vital. "Drainase seharusnya mampu menampung dan mengalirkan limpasan air secara optimal, baik dari jalan maupun dari kawasan sekitarnya," ujar Rizki.
Untuk mencapai kapasitas optimal tersebut, Pemkot Bandung melaksanakan tiga strategi utama:
Normalisasi: Dilakukan pada saluran yang menyempit akibat sedimentasi tinggi, tujuannya mengembalikan kapasitas aliran air.
Revitalisasi: Dikerjakan di titik-titik rawan genangan untuk meningkatkan daya tampung air secara keseluruhan.
Pembangunan Drainase Baru: Dilaksanakan di sejumlah lokasi yang sebelumnya belum memiliki sistem pembuangan air memadai.
"Kita tidak hanya normalisasi, tetapi juga merevitalisasi dan membangun beberapa saluran drainase baru untuk memperlancar aliran air," tegas Rizki.
Meskipun upaya perbaikan dan pembersihan dilakukan setiap hari, Rizki mengungkapkan bahwa sampah dan endapan lumpur (sedimentasi) masih menjadi kendala utama dan pekerjaan rumah yang berat. Petugas rutin membersihkan saluran, namun penyumbatan kerap terjadi kembali dengan cepat.
"Perbaikan dan pembersihan sampah serta sedimentasi kita lakukan setiap hari," ungkap Rizki, seraya menambahkan, "Sering kali setelah dibersihkan, dua hari kemudian sudah penuh lagi oleh sampah." Volume sampah dan lumpur yang tinggi membuat saluran cepat kembali tersumbat saat hujan deras tiba.
Pemulihan drainase akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menekan risiko genangan di kawasan permukiman dan jalan utama. Namun, Rizki Kusrulyadi menekankan bahwa peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung upaya ini.
Ia mengajak seluruh warga Kota Bandung untuk bersama-sama menjaga saluran air dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Kalau saluran bersih, aliran air lancar dan risiko genangan bisa kita kurangi bersama,” pungkas Rizki. (Kania)
