Pilihan Bra atau 'Braless'? Dokter Ngaserin Ungkap Manfaat
Gentra Jabar, JAKARTA — Keputusan untuk memakai bra atau memilih 'braless' seringkali menjadi dilema bagi banyak wanita. Namun, menurut pandangan dari Dr. Ngaserin, seorang ahli, tidak ada satu aturan pun yang cocok untuk semua orang. Keputusan ini sepenuhnya bersifat pilihan pribadi, baik dari sisi kenyamanan fisik maupun ekspresi diri.
Dr. Ngaserin menekankan bahwa bra yang ukurannya pas sangat dibutuhkan untuk memberikan "dukungan struktural". Dukungan ini membantu menopang jaringan payudara, mengurangi tekanan pada ligamen, dan bahkan dapat memengaruhi suasana hati serta rasa percaya diri pemakainya. “Pada akhirnya, memakai atau tidak memakai bra adalah pilihan pribadi, dan tidak ada satu aturan yang cocok untuk semua orang—baik dari sisi kenyamanan fisik maupun emosional,” ujar Dr. Ngaserin.
Bra yang tepat tidak hanya berfungsi sebagai penopang. Dr. Ngaserin menjelaskan manfaat utama bra yang pas:
Dukungan Struktural: Membantu menopang jaringan payudara dan mengurangi tekanan pada ligamen Cooper, yang berperan penting dalam menjaga bentuk payudara.
Mengontrol Gerakan Payudara: Penting untuk meminimalkan gerakan berlebihan, terutama bagi pemilik payudara besar atau saat melakukan aktivitas.
Dampak Psikologis: Dapat berdampak positif pada suasana hati dan meningkatkan rasa percaya diri.
Memperbaiki Postur: Bra yang tepat dapat membantu memperbaiki postur tubuh bagian atas.
Meskipun pilihan harian kembali pada kenyamanan pribadi, Dr. Ngaserin memberikan penekanan khusus pada satu momen krusial: saat berolahraga.
Oleh karena itu, penggunaan sport bra yang memadai sangat disarankan saat melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi untuk mencegah regangan berlebihan pada struktur penopang payudara.
Mengenai anggapan bahwa memakai bra terus-menerus dapat mencegah payudara kendur (ptosis), Dr. Ngaserin menjelaskan bahwa bra memang membantu mengurangi tekanan kumulatif pada struktur penopang dan meminimalkan sebagian perubahan tersebut, meskipun tidak bisa menghentikan proses kendur sepenuhnya yang disebabkan oleh faktor usia, gravitasi, dan perubahan hormonal.
Bagi yang merasa bra terlalu membatasi gerak atau tidak nyaman, Dr. Ngaserin menyarankan untuk mempertimbangkan alternatif lain, seperti bra berperekat atau penutup payudara tempel yang memberikan dukungan minimal namun tetap menutupi payudara.
Sementara itu, pilihan untuk tidur dengan atau tanpa bra juga kembali pada kenyamanan individu. Secara ilmiah, tidak ada dampak kesehatan yang terbukti dari kedua pilihan tersebut. Beberapa wanita memilih memakai bra saat tidur hanya untuk mengurangi sensitivitas puting akibat gesekan kain.
Menurut Dr. Ngaserin, peran bra sangat vital sebagai dukungan struktural dan mental, tetapi keputusannya adalah hak penuh setiap individu. Namun, dalam situasi seperti olahraga, bra yang tepat adalah kebutuhan untuk melindungi kesehatan jangka panjang payudara. (Redakasi)
