Gempa Tektonik M3,2 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG : Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Melalui analisis awal, BMKG menyebut gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif di kawasan tersebut. Kedalaman hiposenter yang relatif dekat dengan permukaan membuat getaran terasa cukup kuat di sejumlah wilayah.
Sejumlah warga melaporkan merasakan guncangan cukup kuat, terutama di wilayah Pangalengan. BMKG mencatat intensitas getaran di daerah tersebut mencapai skala III–IV MMI, di mana getaran terasa jelas di dalam rumah, jendela dan pintu berderik, hingga beberapa benda pecah.
Getaran juga dilaporkan dirasakan di Banjaran, Ibun, Kertasari, Pasirjambu, Baleendah, dan Margaasih dengan intensitas II–III MMI. Pada skala ini, getaran dirasakan beberapa orang dan benda ringan yang digantung tampak bergoyang.
Hingga kini, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau dampak serius lainnya.
BMKG mencatat, gempa M3,2 tersebut merupakan bagian dari rangkaian aktivitas kegempaan yang sudah terjadi sejak Rabu malam (19/11/2025). Total sembilan gempa telah terekam hingga Kamis pukul 01.20 WIB.
Magnitudo terkuat tercatat M3,4 pada pukul 00.31 WIB, sementara yang terkecil M1,0 pada pukul 00.50 WIB.
Mengikuti perkembangan aktivitas gempa yang berulang, BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada namun tidak panik. Warga diminta menghindari penyebaran informasi dari sumber yang tidak jelas dan memantau informasi resmi BMKG melalui kanal yang telah terverifikasi.
Informasi resmi dapat diakses melalui media sosial @bmkgwilayah2 atau @infoBMKG, situs web BMKG, serta aplikasi Info BMKG dan WRS-BMKG di perangkat Android maupun iOS.
Tangerang Selatan, 20 November 2025
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang
Dr. Hartanto, ST, MM
