IKSPI Kera Sakti dan Keraton Surakarta: Persaudaraan yang Terjaga di Tengah Duka Wafatnya Sinuhun PB XIII


Gentra Jabar, Surakarta – Wafatnya Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIII tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, tetapi juga menggugah rasa kehilangan di berbagai kalangan masyarakat, termasuk perguruan silat yang memiliki ikatan erat dengan Keraton salah satunya Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti.

Pada Senin (3/11/2025), Ketua Umum IKSPI Kera Sakti, KRAT. Drs. H. Bambang Sunarja, MA., beserta jajaran pengurus pusat, datang takziah ke Sasono Parasedyo, tempat jenazah Sinuhun disemayamkan. Namun kehadiran mereka bukan sekadar bentuk penghormatan, melainkan simbol hubungan spiritual dan kultural yang telah terjalin lama antara perguruan silat dan Keraton Surakarta.

“Bagi kami, Keraton bukan hanya simbol budaya, tetapi juga rumah besar yang menjaga nilai-nilai luhur bangsa. Sinuhun PB XIII adalah teladan dalam memelihara keluhuran budi dan persaudaraan,” ujar Bambang Sunarja usai doa bersama.

Selama ini, IKSPI Kera Sakti dikenal menjunjung tinggi ajaran budi pekerti, kesetiaan, dan penghormatan kepada leluhur nilai-nilai yang sejalan dengan filosofi kejawen yang dijaga Keraton. Tak heran jika hubungan kedua lembaga ini terjalin bukan hanya di ranah formal, melainkan juga batiniah.

Putri Sinuhun, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, yang menerima langsung rombongan IKSPI, mengakui bahwa kehadiran perguruan silat tersebut menjadi penguat di masa berduka. “Silaturahmi ini bukan sekadar datang dan berdoa, tetapi wujud nyata bahwa budaya persaudaraan masih hidup di tengah masyarakat. Kami sangat menghargai perhatian dan doa dari keluarga besar IKSPI,” tuturnya.

Rangkaian doa dan tahlil sore itu berlangsung khidmat. Di tengah aroma dupa dan lantunan doa, suasana di Sasono Parasedyo terasa menyatu antara tradisi, spiritualitas, dan rasa kekeluargaan.

Kunjungan IKSPI Kera Sakti menjadi penegasan bahwa hubungan antara Keraton Surakarta dan perguruan silat tidak hanya berakar pada sejarah, tetapi juga pada nilai-nilai luhur yang sama menghormati, menjaga, dan melanjutkan warisan budaya bangsa. **Redaksi