Absen di Malam Inaugurasi KNPI, Sinyal Keretakan Hubungan Pemkot Cimahi dan Pemuda
Gentra Jabar, KOTA CIMAHI – Malam Inaugurasi Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kota Cimahi yang seharusnya menjadi momentum selebrasi Kepengurusan KNPI Kota Cimahi, menyisakan tanda tanya besar bagi publik.
Pasalnya, Walikota dan Wakil Walikota Cimahi terpilih tidak menampakkan batang hidungnya dalam acara yang digelar meriah tersebut.
Ketidakhadiran dua pimpinan tertinggi di Kota Cimahi ini memicu spekulasi liar di kalangan para tamu undangan, aktivis dan pengamat kebijakan publik.
Absennya "orang nomor satu dan dua" di Cimahi ini dianggap bukan sekadar masalah jadwal yang bentrok, melainkan sinyal kuat adanya ketidakrestuan atau keretakan hubungan antara pemerintah kota dengan wadah induk organisasi kepemudaan tersebut.
Pantauan di lokasi acara menunjukkan deretan kursi VVIP yang seharusnya ditempati oleh Walikota dan Wakil Walikota tampak kosong atau hanya diwakili oleh pejabat setingkat kepala dinas.
Hal ini dirasa kontras dengan antusiasme ratusan pemuda dari berbagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang memadati gedung.
Seorang Tamu Undangan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya. "Menurutnya hal ini seharusnya menjadi momentum penting namun sayang terlihat di acara Kedua orang penting Tidak hadir," ujarnya.
Beberapa pihak menyebutkan bahwa hal ini kemungkinan dipicu oleh Dinamika Politik Pasca-Pemilihan, Adanya perbedaan dukungan politik saat masa kampanye yang belum sepenuhnya cair.
Adanya dugaan Masalah Administrasi/Legitimasi, Isu internal organisasi yang mungkin membuat Pemkot mengambil jarak aman. Kurangnya Harmonisasi, Komunikasi yang tersumbat antara panitia penyelenggara dengan pihak protokol Pemkot Cimahi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Cimahi belum memberikan pernyataan resmi mengenai alasan spesifik ketidakhadiran keduanya secara bersamaan.
Biasanya, jika Walikota berhalangan, Wakil Walikota akan hadir, atau sebaliknya. Ketidakhadiran keduanya sekaligus merupakan fenomena yang jarang terjadi dalam acara strategis kepemudaan. "Jika benar mereka tidak merestui, ini adalah kerugian besar bagi pembangunan daerah. Pemuda adalah mitra strategis pemerintah. Jika komunikasi dari awal saja sudah dingin, bagaimana kolaborasi ke depannya?" ungkapnya.
Masyarakat kini menunggu langkah selanjutnya dari KNPI Kota Cimahi, apakah mereka akan mencoba mencairkan suasana atau justru mengambil posisi kritis sebagai oposisi konstruktif terhadap pemerintahan yang baru. (Redaksi)
