Cimahi sebagai Kota Inovatif Nasional, Raih Peringkat 12 pada IGA 2025

Gentra Jabar, KOTA CIMAHI - Pemerintah Kota Cimahi kembali menegaskan kapasitasnya sebagai salah satu daerah paling progresif di Indonesia. Pada ajang Innovation Government Award (IGA) 2025) yang digelar Kementerian Dalam Negeri, Cimahi berhasil mempertahankan prestasi membanggakan dengan meraih predikat “Kota Sangat Inovatif”, sebuah capaian yang menunjukkan komitmen kuat kota ini dalam membangun tata kelola pemerintahan modern dan pelayanan publik yang semakin berkualitas.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan SDM, Digitalisasi Pemerintah, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri BSKDN, David Yama, kepada Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, dalam seremoni di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).

Tahun ini, Cimahi tidak hanya mempertahankan predikatnya, tetapi berhasil melonjak ke posisi 12 nasional, naik dari peringkat 18 pada tahun sebelumnya. Pencapaian ini menjadi bukti konkret bahwa inovasi bukan hanya jargon, melainkan langkah nyata yang terus dikembangkan Pemkot Cimahi.

Predikat “Kota Sangat Inovatif” diraih berkat sederet program dan kebijakan yang dinilai mampu memberikan manfaat langsung, mempercepat pelayanan, hingga menguatkan transparansi dan inklusivitas dalam tubuh pemerintahan.

Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, menegaskan bahwa proses penilaian IGA 2025 berlangsung sangat ketat. Tidak main-main, penilaian dimulai dari 36.742 inovasi daerah yang kemudian disaring melalui lima tahap berlapis: verifikasi akademik oleh UI dan Unhas, pemaparan kepala daerah, peninjauan lapangan, hingga rapat pleno penetapan.

Yusharto mengungkapkan bahwa tahun 2025 menjadi penyelenggaraan dengan jumlah inovasi terbanyak sepanjang sejarah IGA. Meski begitu, ia menyoroti masih adanya ketimpangan, di mana 75 persen laporan inovasi masih terpusat di Jawa dan Sumatera. Menurutnya, IGA harus menjadi instrumen untuk memperkuat ekosistem inovasi di seluruh daerah sekaligus menjadi dasar pemberian insentif fiskal dari pemerintah pusat.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus, menegaskan bahwa inovasi adalah fondasi utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Inovasi bukan semata kegiatan atau program, melainkan kunci untuk memperkuat mutu pelayanan publik, mempercepat transformasi digital, dan memastikan pemerataan pembangunan,” tegasnya.

Pernyataan tersebut sekaligus menekankan bahwa pemerintah daerah tidak boleh lagi bekerja dengan pola lama yang lamban dan tidak adaptif.

Di hadapan para pejabat dan undangan yang hadir, Wali Kota Cimahi Ngatiyana menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh ASN Kota Cimahi yang telah bekerja keras mewujudkan capaian ini. “Alhamdulillah Kota Cimahi berhasil kembali mendapatkan penghargaan Innovative Government Award dengan predikat Sangat Inovatif, dan tahun ini kita naik ke peringkat 12 nasional dari sebelumnya peringkat 18. Terima kasih kepada seluruh ASN yang telah berkolaborasi dan bekerja cerdas hingga Cimahi meraih prestasi ini,” ujarnya.

Ngatiyana menegaskan bahwa penghargaan ini harus menjadi pemantik semangat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan adaptif terhadap tantangan zaman.

IGA 2025 menilai inovasi berdasarkan indikator komprehensif, mulai dari regulasi, kualitas SDM, kecepatan adopsi inovasi, dampak langsung kepada masyarakat, hingga data dari BPS dan kementerian terkait. Pemerintah daerah juga wajib menunjukkan inovasi pada minimal tiga urusan pelayanan dasar.

Dengan lolos dari seluruh tahapan tersebut, Cimahi menegaskan dirinya sebagai daerah yang tidak hanya mampu berinovasi, tetapi juga menjaga konsistensi, efektivitas, dan keberlanjutan programnya.

Cimahi kembali menegaskan posisi sebagai daerah yang tidak sekadar mengikuti arus, tetapi memimpin upaya transformasi pelayanan publik melalui inovasi yang terukur, nyata, dan berdampak langsung bagi masyarakat. (Annisa)