Pemkot Cimahi Tegaskan Bela Negara Lawan Hoaks
Gentra Jabar, KOTA CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi memperingati Hari Bela Negara ke-77 dengan sikap tegas terhadap ancaman modern. Dalam upacara yang digelar di Lapangan Apel Kantor Pemkot Cimahi, Jumat (19/12), Wali Kota Ngatiyana menekankan bahwa bela negara bukan lagi sekadar sejarah, melainkan senjata utama menghadapi perang siber dan manipulasi informasi yang kian masif.
Membacakan amanat Presiden RI, Ngatiyana menegaskan bahwa ancaman terhadap kedaulatan bangsa kini telah bertransformasi. Jika pada 1948 para pejuang bertaruh nyawa demi eksistensi Republik, saat ini masyarakat dituntut untuk waspada terhadap radikalisme dan hoaks di ruang digital yang berpotensi memecah belah bangsa.
Ngatiyana menyoroti bahwa di era digital, peperangan tidak lagi bersifat konvensional. Konflik di media sosial menjadi medan tempur baru yang nyata.
“Di era digital ini marak terjadi perang media sosial. Kita harus tegas menyikapi hal ini agar kondusifitas bangsa tetap terjaga, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Kedaulatan Indonesia harus tetap utuh,” tegas Ngatiyana.
Ia juga menambahkan bahwa sebagai kota yang memiliki nuansa kemiliteran kuat dan dihuni oleh lebih dari 23 etnis, Cimahi harus menjadi contoh stabilitas nasional. Disiplin, toleransi, dan persatuan bukan sekadar slogan, melainkan tameng untuk membentengi "miniatur Indonesia" ini dari arus informasi yang menyesatkan.
Dalam kesempatan tersebut, Pemkot Cimahi juga menyerukan solidaritas nasional bagi wilayah-wilayah yang sedang dilanda bencana alam, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Semangat bela negara diwujudkan melalui kepedulian sosial yang nyata bagi sesama anak bangsa.
Wali Kota menginstruksikan kepada seluruh ASN dan masyarakat untuk tidak hanya menjadikan upacara ini sebagai seremonial, tetapi sebagai momentum penguatan komitmen. Kontribusi aktif dalam pembangunan dan kebijaksanaan dalam bermedia sosial adalah bentuk nyata bela negara di masa kini. (Annisa)

