Rakernis Gakkum 2025: Penguatan Kesiapan Lapangan dan Kolaborasi Teknologi Jadi Sorotan Utama

Gentra Jabar, Kota Bandung - Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Tahun Anggaran 2025 yang digelar Direktorat Penegakan Hukum (Ditgakkum) Korlantas Polri selama tiga hari ditutup dengan penekanan pada kesiapan personel di lapangan serta pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan lalu lintas yang semakin kompleks.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Rakernis kali ini banyak menyoroti kebutuhan harmonisasi sistem dan peningkatan kemampuan jajaran daerah. Diskusi intensif serta pembentukan kelompok kerja menjadi momen penting untuk mengurai beragam persoalan operasional yang masih menghambat efektivitas penegakan hukum di jalan raya.

Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Faizal, menegaskan bahwa Rakernis bukan sekadar forum tahunan, tetapi wadah untuk merumuskan langkah konkret yang langsung dapat diimplementasikan di wilayah. Ia menekankan bahwa optimalisasi peralatan yang sudah terdistribusi merupakan kunci untuk meningkatkan kinerja gakkum di lapangan.

“Kami menelaah kembali seluruh perangkat yang telah disebarkan untuk memastikan penggunaannya benar-benar maksimal. Pemberdayaan alat yang sudah ada sangat penting agar penegakan hukum berjalan lebih efektif,” jelasnya, Sabtu, (15/11/2025).

Salah satu isu strategis yang menjadi pembahasan utama adalah penguatan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Penekanan bukan hanya pada teknologi, tetapi juga pada model kerja kolaboratif. Korlantas membuka ruang kerja sama dengan pihak ketiga untuk mendorong inovasi sekaligus mengatasi kendala teknis yang selama ini dihadapi.

“Keterlibatan mitra eksternal memberi perspektif baru. Kami ingin pengembangan ETLE ke depan tidak hanya modern, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Rakernis juga menjadi momentum untuk menguatkan kesiapan jelang pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Brigjen Pol Faizal mengingatkan seluruh satuan wilayah agar memulai persiapan lebih awal melalui Operasi Zebra yang akan menjadi fondasi dalam penertiban dan pengelolaan arus lalu lintas menjelang libur akhir tahun.

“Persiapan dini sangat diperlukan agar pelaksanaan pengamanan Nataru dapat berlangsung lancar. Ini bukan hanya soal rekayasa lalu lintas, tetapi juga soal menjaga rasa aman masyarakat,” tegasnya.

Di akhir kegiatan, program “Polantas Menyapa” kembali ditegaskan sebagai salah satu langkah humanis untuk memperkuat hubungan antara Polantas dan masyarakat. Program ini diharapkan mampu menghadirkan pendekatan preventif yang lebih menyentuh serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepolisian lalu lintas.

“Semoga seluruh peserta Rakernis membawa pulang pemahaman dan strategi baru yang dapat diterapkan di wilayah masing-masing. Kami ingin kehadiran Polantas semakin dirasakan dan dipercaya oleh masyarakat,” pungkas Brigjen Pol Faizal. (Redaksi)