Gubernur Jabar dan Dirut KAI Bahas Inovasi “Kereta Petani dan Pedagang” untuk Permudah Distribusi Hasil Bumi
Gentra Jabar, KOTA BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah menyiapkan inovasi transportasi baru yang bertujuan mempermudah mobilitas petani dan pedagang di wilayah Jawa Barat. Melalui konsep “Kereta Petani dan Pedagang”, kedua pihak berkomitmen menghadirkan sarana distribusi hasil bumi yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mengatakan, jalur kereta di beberapa wilayah Jabar akan dioptimalkan untuk mengangkut hasil pertanian dan peternakan seperti sayur, buah, beras, ayam, dan domba. “Saya ingin satu rel disiapkan khusus untuk petani dan pedagang. Jadi mereka bisa membawa hasil bumi langsung ke pasar tanpa mengganggu penumpang umum,” ujar Dedi Mulyadi saat bertemu dengan Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin di Bandung, Jumat (07/11/2025).
Menanggapi hal itu, Bobby Rasyidin menyatakan dukungannya dan mengungkapkan bahwa KAI telah memproduksi empat unit Kereta Petani dan Pedagang, serta berencana menambah empat unit lagi yang akan difokuskan untuk melayani wilayah Jawa Barat. “Empat unit tambahan ini kami siapkan khusus untuk Jawa Barat. Produksinya segera kami jalankan,” kata Bobby.
Ia menambahkan, desain kereta untuk angkutan hasil bumi akan dibuat khusus tanpa pendingin udara (AC), menyesuaikan dengan kebutuhan pengangkutan hasil pertanian dan peternakan. “Presiden juga menyarankan agar kereta angkutan semacam ini tidak menggunakan AC karena dapat membahayakan hewan ternak seperti ayam atau domba,” ujarnya.
Menurut Dedi, keberadaan Kereta Petani dan Pedagang akan sangat membantu pedagang kecil, terutama di daerah penghasil seperti Cianjur, Subang, Indramayu, dan Cirebon.
Ia juga mengusulkan agar jalur distribusi dari Cirebon hingga Jakarta diintegrasikan dengan fasilitas penggilingan beras di sekitar stasiun-stasiun lintasan. “Bayangkan kalau di dekat stasiun-stasiun seperti Subang, Indramayu, atau Cirebon dibuat penggilingan beras, hasilnya bisa langsung naik kereta menuju Jakarta,” tutur Dedi.
Usulan tersebut disambut positif oleh Dirut KAI, yang menyatakan siap menindaklanjutinya dengan kerja sama resmi antara Pemprov Jabar dan KAI. “Baik, kita buat MoU untuk program angkutan distribusi barang,” kata Bobby.
Sebagai langkah awal dalam revitalisasi jaringan perkeretaapian di wilayah selatan Jawa Barat, KAI juga akan meluncurkan Kereta Wisata Cianjur–Sukabumi pada Desember mendatang. **Redaksi
